Kolaborasi Kabupaten Dan Provinsi : Tantangan Baru Adi Arnawa Dan Giri Prasta Untuk Membangun Badung Dan Bali

I Wayan Adi Arnawa merupakan tokoh politik yang memiliki pengaruh signifikan di Kabupaten Badung, Bali. Ia terpilih sebagai Bupati Badung dalam Pilkada 2024, menggantikan posisi sebelumnya sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Badung sejak 2017. Sebagai pemimpin, ia dikenal memiliki visi untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat Badung melalui pengelolaan potensi lokal yang optimal, termasuk pariwisata, budaya, dan infrastruktur​

2024, ia berpasangan dengan I Bagus Alit Sucipta dengan mengusung slogan “Adicipta” yang menekankan kepemimpinan berbasis kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan. Pasangan ini dianggap menawarkan alternatif pemimpin yang fokus pada kebutuhan masyarakat dan mampu membangun Badung yang lebih maju dan berdaya saing​

Sebagai individu, Adi Arnawa juga memiliki pengalaman panjang dalam pemerintahan, mulai dari posisi di Bagian Hukum, Kepala Satpol PP, Kepala Dinas Pendapatan Daerah. Dengan basis pengalaman ini, ia diharapkan mampu mendorong program pembangunan yang seimbang dan inklusif di Kabupaten Badung​

Sedangkan I Nyoman Giri Prasta di Kabupaten Badung menunjukkan bahwa ia memiliki pengaruh yang sangat kuat di wilayah Bali, baik sebagai tokoh politik lokal maupun sebagai kader PDI-Perjuangan. Selama dua periode menjabat sebagai Bupati Badung (2016–2024), ia menerapkan kebijakan populis yang berdampak langsung pada masyarakat, sehingga memperkuat basis dukungan politiknya

Giri Prasta adalah simbol politik lokal yang kuat di Bali, dengan warisan kebijakan populis dan kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya daerah secara strategis. Perannya nanti sebagai Wakil Gubernur Bali akan menguji kemampuannya untuk membawa pengaruh positif tidak hanya di Badung tetapi juga di tingkat provinsi.

Hubungan antara I Nyoman Giri Prasta dan I Wayan Adi Arnawa di Kabupaten Badung dapat dikatakan sebagai kolaborasi erat dalam lingkup politik dan pemerintahan. Giri Prasta, Bupati Badung sebelumnya, memiliki peran penting dalam mendukung pencalonan dan program-program yang kini dijalankan oleh Adi Arnawa sebagai penerusnya. Keduanya berasal dari PDI-Perjuangan dan telah bekerja sama untuk mengawal berbagai kebijakan strategis di Badung, terutama yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.

Saat menjabat, Giri Prasta sering mengarahkan target besar seperti peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp 10 triliun untuk diwariskan ke masa kepemimpinan Adi Arnawa. Di sisi lain, Adi Arnawa kini menghadapi tantangan besar untuk mewujudkan target tersebut sambil merealisasikan janji-janji politiknya, termasuk proyek pembangunan olahraga, hibah desa, dan program kesejahteraan sosial lainnya​

Secara politik, keduanya memperlihatkan kesinambungan dalam visi pembangunan, dengan Giri Prasta tetap menjadi sosok berpengaruh di lingkup politik lokal. Namun, beban tanggung jawab yang besar membuat Adi Arnawa harus mengatasi tantangan ekonomi dan birokrasi yang lebih kompleks. Hubungan ini menunjukkan pola regenerasi dalam pemerintahan daerah yang didukung penuh oleh partai dan konstituennya

Dengan terpilihnya I Wayan Adi Arnawa sebagai Bupati Badung dan I Nyoman Giri Prasta sebagai Wakil Gubernur Bali, ada sejumlah tantangan strategis yang akan dihadapi keduanya dalam peran baru mereka:

  1. Kesinambungan Program di Badung, Adi Arnawa mewarisi tanggung jawab untuk melanjutkan program-program strategis yang telah dirintis oleh Giri Prasta di Badung, seperti peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp 10 triliun dan pengembangan infrastruktur. Tantangan utamanya adalah memastikan program tersebut dapat berlanjut meski terjadi transisi kepemimpinan​.
  1. Koordinasi Antara Kabupaten dan Provinsi, Dengan Giri Prasta berada di tingkat provinsi dan Adi Arnawa di tingkat kabupaten, keduanya perlu menjaga sinergi yang erat untuk memastikan kebijakan di Badung tetap sejalan dengan visi pembangunan Bali. Potensi konflik kepentingan antara pemerintah kabupaten dan provinsi bisa menjadi tantangan​.
  1. Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi, Pariwisata, yang merupakan tulang punggung ekonomi Badung dan Bali, perlu dikelola lebih inovatif dan berkelanjutan. Adi Arnawa perlu mengatasi dampak fluktuasi ekonomi global, sementara Giri Prasta di tingkat provinsi harus memastikan kebijakan ekonomi Bali mendukung kesejahteraan kabupaten seperti Badung.
  1. Keseimbangan Kepentingan Politik, Sebagai figur-figur penting dari PDI-Perjuangan, keduanya harus mampu menjaga keseimbangan kepentingan partai dengan tuntutan masyarakat yang menginginkan perubahan nyata dan cepat. Tekanan politik dari berbagai pihak, baik internal maupun eksternal, akan menjadi tantangan​.
  1. Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan, Isu lingkungan seperti penanganan sampah, pengelolaan air bersih, dan pembangunan berkelanjutan menjadi prioritas di Badung dan Bali secara keseluruhan. Kolaborasi antara kabupaten dan provinsi diperlukan untuk mengatasi tantangan ini dengan efektif.
  1. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial, Kedua pemimpin diharapkan dapat memperluas program kesejahteraan sosial, seperti pemberian hibah desa dan bantuan masyarakat, yang menjadi kebijakan unggulan di Badung dan kini bisa diintegrasikan ke tingkat provinsi.

Meskipun keduanya memiliki rekam jejak yang kuat dan jaringan politik yang luas, realisasi visi mereka membutuhkan kerja sama yang solid dan kemampuan menghadapi dinamika politik dan ekonomi Bali ke depan.

 

Penulis : Edi Putrana

Dirangkum dari berbagai sumber : Bali Politika, Bali Konten, Nusa Bali, Pers Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *