Lahirkan Barista Muda Yang Handal, Badung Gelar Pelatihan Barista
Masuk Specialty Grade, Kopi Badung Tembus Pasar Ekspor.
Dalam upaya melahirkan barista-barista muda yang handal, mengingat tren dunia sekarang minum kopi sebagai gaya hidup, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan menyelenggarakan pelatihan barista bertempat di Hotel Sheraton Bali Kuta Resort, Rabu (2/12). Acara dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana ditandai dengan penyerahan penyematan tanda peserta dan apron.
Dalam sambutannya I Wayan Wijana mengharapkan melalui penyelenggaraan kegiatan pelatihan barista ini selain nantinya lahir para barista-barista muda yang handal juga akan mampu membuka akses pasar untuk produk-produk kopi dari Badung utara, karena di samping sektor pariwisata, Badung juga memiliki potensi yang besar di sektor perkebunan khususnya kopi. “Oleh karena itu kita berharap nanti ada sinergi antara sektor pertanian dengan sektor pariwisata yang mudah-mudahan nanti pandemi Covid-19 ini cepat berlalu, sektor pariwisata pulih, maka permintaan kepada kopi kami harapkan semakin meningkat,” ungkap mantan Kabag Organisasi ini.
Wijana menambahkan dengan pembinaan dan fasilitasi dari Pemda, komoditas kopi Badung utara telah diakui sebagai specialty grade dan sudah mampu menembus pasar internasional diekspor ke Jerman, Belanda, Jepang, Uni Emirat Arab serta sudah mampu masuk 65 hotel di Bali sebelum pandemi Covid-19.
Sementara itu Kepala Bidang Perkebunan Ni Luh Wayan Suparmi yang juga sekaligus sebagai ketua penyelenggara melaporkan pariwisata adalah sektor andalan di Badung yang tentunya bersinergis dengan pertanian. “Kita punya produk komoditi unggulan yaitu kopi. Sebelum pandemi Covid-19 sudah kita ketahui banyak marak berdirinya kedai-kedai kopi yang dilakoni oleh anak- anak muda. Jadi kami ingin melalui kegiatan pelatihan ini kita mencetak barista-barista muda sehingga dalam diri mereka nanti tumbuh jiwa entrepreneur. Sehingga mereka mempunyai peluang atau strategi dan trik untuk kedepannya menekuni industri kopi baik sebagai barista maupun sebagai pelaku usaha yang memanfaatkan kopi sehingga paling tidak itu dapat menambah pendapatan mereka secara mandiri, terlebih dalam situasi pandemi saat ini” terangnya.
Lebih lanjut dilaporkan pelatihan barista ini diikuti oleh 25 orang peserta dengan pengajar sebanyak 5 orang yang berasal dari para pelaku industri kopi yang telah memiliki pengalaman dan bersertifikat sebagai barista atau memiliki usaha di bidang perkopian. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari di Hotel Sheraton Bali Kuta Resort.