Bupati Giri Prasta Launching Inovasi Pelayanan Kesehatan dan Kependudukan di Badung

BPJS Pusat Apresiasi aplikasi e-Cakep Sebagai Inovasi Kesehatan Pertama di Indonesia

Pandemi Covid-19 tidak menghentikan semangat Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Badung untuk terus berkarya dan berinovasi dalam mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat. Yang terbaru Badung berhasil melahirkan inovasi terbaru yang digagas oleh 3 OPD yakni Dinas Kesehatan, RSD Mangusada dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.  Bahkan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri langsung dan melaunching sejumlah aplikasi inovasi pelayanan publik yang meliputi e-Cakep (elektronik Catatan Kesehatan Pribadi), e-Health (elektronik Kesehatan), layanan Cath-Lab (operasi jantung) dan khemoterapy (terapi kanker) serta aplikasi Akudicari (Administrasi Kependudukan Daftar Sendiri dan Cetak Sendiri) bertempat di Gedung Badung Command Centre Puspem Badung, Kamis (20/5).

Pada kesempatan itu Bupati Giri Prasta menyampaikan bahwa sejak dari awal 2016 terpilih sebagai Bupati Badung pihaknya berkomitmen untuk mengikuti program dari pemerintah pusat, yakni dari Presiden Jokowi berkenaan dengan program JKN melalui Kartu KIS. “Kita di Badung sudah melaksanakan BPJS Kapitasi melalui penandatanganan MoU dengan pihak BPJS. Bahkan di Indonesia Kabupaten Badung sempat mendapatkan peringkat pertama untuk Universal Health Coverage (UHC). Kami juga selalu melakukan inovasi sesuai dengan konten yang betul-betul bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Giri Prasta juga berkeinginan pelayanan kesehatan secara mobile di Badung bisa berjalan dengan kuat seperti yang sudah ada saat ini yakni rumah sakit berjalan untuk menangani kanker serviks. “Yang paling penting lagi kalau diijinkan regulasi dan kami akan konsultasikan ke pusat suatu saat nanti kami ingin ada rumah sakit tanpa kelas di Badung,” tegasnya seraya menambahkan  siapapun yang ingin mendapatkan pelayanan medis baik itu Bupati, Wabup, Sekda DPRD maupun masyarakat petani dan nelayan mendapatkan pelayanan hak sama sehingga respon time pelayanan kepada masyarakat Badung dan Indonesia bisa dilaksanakan dengan baik sehingga masyarakat tidak terbebani lagi ketika mendapatkan musibah sakit.

Karena menurut Bupati ketika daerah sudah berdikari, pasti ingin memberikan pelayanan yang terbaik dan tidak ingin membebani masyarakat lagi. Sekaligus dijadikan sebagai tolak ukur pertumbuhan ekonomi yang baik.  “Ini merupakan program puncak yang harus kami lakukan. Hanya saja kami tidak mau memaksakan kehendak selaku Bupati. Semua harus dikonsultasikan ke pusat sehingga ada hal-hal prinsip yang harus kita lakukan. Kalau diijinkan kita jalankan, kalau tidak kami tidak memaksakan,” katanya.

Terkait program KBS yang tidak bisa dijalankan untuk saat ini, Bupati Giri Prasta menegaskan pihaknya mau melakukan evaluasi karena di tahun 2021 pemerintah pusat memberlakukan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) sehingga pemerintah daerah tidak dibolehkan memberikan dana gelondongan. “Untuk itu kita sudah ke pusat untuk membuat rumahnya. Sama contohnya di dunia pendidikan kan tidak ada itu rumahnya pemerintah daerah boleh menyekolahkan siswa berprestasi ke luar negeri . Tapi ketika kita sudah berkomunikasi akhirnya dibolehkan. Bukannya kita meninggalkan program yang sudah ada, tidak! Karena semua harus kita sesuaikan,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Perencanaan Pengembangan dan Manajemen Resiko BPJS Pusat Dr. Mahlil Ruby yang turut hadir sangat mengapresiasi aplikasi e-Cakep sebagai inovasi kesehatan pertama di Indonesia. Aplikasi ini bisa mengetahui riwayat penyakit, riwayat obat, riwayat pengobatan dan riwayat alergi dari tiap peserta JKN, karena bisa dilihat dan tersedia di aplikasi tersebut. “Kalau di luar negeri seperti di Taiwan ada juga inovasi seperti itu namun dia berupa kartu yang memiliki kelemahan, bisa hilang atau robek dan membutuhkan ereader untuk bisa baca kartu tersebut. Namun di Badung sudah jauh melompat. Mungkin ini bisa kita jual ke Taiwan,” ungkapnya.

Dr. Mahlil juga menjelaskan cukup dengan teknologi aplikasi yang sederhana, masyarakat cukup download aplikasi dan menunjukkan pada dokter sehingga dokter bisa memberikan pengobatan yang tepat. “Dokter bisa memberikan analisa yang tepat, obat yang tepat sehingga masyarakat tidak perlu bolak balik untuk menjalani pengobatan. Itu merupakan mutu pelayanan kesehatan dan ini sudah direspon oleh Bapak Bupati,” katanya.

Pada kesempatan itu Mahlil juga memberi apresiasi Bupati Giri Prasta karena sudah merespon dengan baik dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bagus dan bermutu bagi masyarakat Badung. Karena hal ini juga bergantung pada komitmen daerah, karena daerah yang memiliki rumah sakit, rakyat dan dukungan. “Semoga Badung kedepan lebih baik dan menjadi inisiator dan selalu menjadi terdepan. Semoga Bapak Bupati selalu sehat sehingga bisa terus berinovasi. Kami selaku BPJS akan terus mendukung Kabupaten Badung,” pungkasnya.

Sedangkan Kadis Kesehatan dr. I Nyoman Gunarta melaporkan adanya aplikasi e-Cakep dan e-Health diharapkan masyarakat Badung dapat mengetahui secara detail catatan kesehatan pribadinya, serta dapat memudahkan faskes untuk melihat data pasien yang akan diperiksa. Serta yang paling penting pasien dapat mendaftarkan dirinya untuk berobat dari hp nya sendiiri, baik itu ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). “Serta dengan adanya pelayanan Cath Lab dan Khemotherapi di RSD Mangusada, maka sekarang masyarakat Badung tidak perlu susah lagi kalau harus memeriksakan kelainan jantung dan pembuluh darah serta tidak susah kalau melakukan pelayanan khemotherapi,” jelasnya.

  1. Gunarta melanjutkan bahwa pelayanan aplikasi Akudicari dibuat dengan harapan masyarakat Badung yang akan mengurus surat-surat kependudukan bisa lebih lancar, terlebih pada masa pandemi Covid-19 maka pelayanan on-line harus diutamakan. “Pada dasarnya semua inovasi ini dibuat untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang kesehatan dan kependudukan yang pada akhirnya akan meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Badung,” pungkasnya.

Acara turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Badung Made Sunarta, Kadis Kesehatan dr I Nyoman Gunarta, Kadis Dukcapil  AA. Ngr Arimbawa, Dirut RSD Mangusada dr. Ketut Japa serta diikuti secara daring oleh seluruh Pimpinan Faskes, Lurah dan Perbekel se-Kabupaten Badung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *